Monthly Archives: Januari 2013

SANDAL REFLEKSI DARI KULIT DURIAN ALA MAHASISWA FMIPA & FISE UNY

Sandal dibutuhkan oleh setiap orang, dari kalangan atas hingga kalangan bawah, usia anak-anak hingga usia tua, laki-laki maupun perempuan memakai sandal. Sandal juga diposisikan dari segi fungsi seperti sandal santai, sandal resmi, sandal sehat, dan yang lainnya sesuai segmentasi produk. Sandal sehat merupakan sandal yang berfungsi menyehatkan baik untuk fisik maupun psikis karena memiliki tonjolan-tonjolan untuk efek pemijatan kaki. Sandal sehat yang beredar di pasaran kebanyakan terbuat dari bahan plastik dengan model polos dan tidak terlalu mengikuti fashion.

Salah satu inovasi untuk membuat sandal sehat muncul dari mahasiswa FIMPA dan FISE UNY, masing-masing Ahmad Hanif Sidiq dan Yuni Nurfiana Wulandari (jurdik Kimia FMIPA) serta Achmad Rivqi Effendi (Jurusan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi). Mereka membuat sandal kesehatan atau refleksi terapi yang memanfaatkan duri limbah kulit durian.

Karena keunikannya inilah maka sandal refleksi dari kulit durian ini berhasil lolos dalam program kreativitas mahasiswa tingkat universitas yang didanai DIKTI pada tahun 2010. Sandal refleksi terapi yang memanfaatkan duri dari kulit durian ini difungsikan untuk pijat refleksi di telapak kaki melalui pengendoran otot-otot yang memberi efek terhadap kelancaran sirkulasi darah, kemampuan kerja organ sebagaimana mestinya baik itu jantung, otak, pencernaan, imunitas, dan sebagainya. Cara membuatnya dimulai dengan menggambar pola pada alas (sole/sol) dan spon atau kayu (midsole) sesuai sketsa, mencetaknya dengan bantuan pisau, dan merekatkan antara sole dengan midsole. Selanjutnya merangkaikan slop pada midsole.dan merekatkannya pada alas (sole). Kulit durian yang akan digunakan haruslah dikeringkan terlebih dahulu dibawah sinar matahari dan bagian lancipnya telah ditumpulkan. Kulit durian dipotong sesuai pola baik berdasarkan desain maupun manfaat kesehatan yang diinginkan. Kemudian direkatkan pada sisi midsole dan biarkan beberapa jam agar lemnya merekat. Kemudian dilakukan pewarnaan sesuai dengan desain sandal. Untuk mode sandal yang bongkar pasang sendiri, kulit durian maupun midsole dipaku bersama perekat yang terbuat dari kain.

sumber : http://uny.ac.id/berita/sandal-refleksi-dari-kulit-durian-ala-mahasiswa-fmipa-fise-uny.html

Sandal Kesehatan dari Kulit Durian

https://i0.wp.com/sphotos-a.xx.fbcdn.net/hphotos-snc6/c0.0.333.333/p403x403/166537_516451648376221_635644579_n.jpg

Semarang, ANTARA Jateng – Dua pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Kebon Dalem Semarang mengolah kulit buah durian menjadi sandal kesehatan yang memiliki beragam manfaat.

“Kami ingin memanfaatkan kulit durian yang sebelumnya terbuang percuma. Daripada dibuang, lebih baik jika dimanfaatkan,” kata Alan Setiawan (14), siswa pengkreasi sandal durian di Semarang, Rabu.

Menurut siswa kelas X itu, pembuatan sandal kesehatan itu relatif cukup mudah, yakni dengan menempelkan kulit-kulit durian yang sebelumnya sudah dipoles di atas bakiak (sandal kayu) yang dibeli di pasar.

Dibantu Calvin Yanuar (14) kawan sekelasnya, mereka memulai dengan mengampelas kulit durian agar durinya tidak terlalu tajam, kemudian langsung ditempelkan pada bakiak yang sudah dipersiapkan.

Duri-duri kulit durian yang sudah diampelas itu menjadi sarana refleksi kaki yang cukup efektif karena sanggup “memijat” titik-titik syaraf di telapak kaki saat memakai sandal itu untuk berjalan.

Alan mengaku bahwa banyak yang tertarik dengan sandal kesehatan kreasi mereka, terutama kalangan guru dan orang tua siswa yang mengetahui jika kedua siswa itu mampu mengolah kulit durian jadi sandal kesehatan.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa dirinya tetap mengutamakan tugas utamanya, yakni belajar, sementara pesanan dilayani jika waktunya senggang, misalnya, sedang tidak disibukkan dengan tugas-tugas dan ujian sekolah.

“Apalagi, proses membuatnya juga mudah. Kalau sedang longgar, kami membuat sendiri sandal kayu untuk alasnya. Ya, tidak lama juga membuatnya, paling sekitar 15 menit sudah jadi sepasang,” katanya.

Namun, dia mengaku tidak jarang mereka memilih membeli bakiak jadi di pasar untuk bahan baku yang kemudian ditempelinya dengan kulit durian sebagai alas jika memang tidak sempat membuat sandal kayu.

“Kalau membuat sandal kayu sendiri bisa disesuaikan dengan ukuran yang diinginkan. Ya, memang butuh proses. Kalau beli langsung bakiak jadi, ya, ukurannya sudah ditentukan, tinggal ditempel kulit durian,” katanya.

Untuk mencari kulit durian, kata dia, bukan perkara yang sulit, sebab saat musim durian seperti sekarang banyak sekali penjual buah beraroma menyengat itu di pasar dan pinggir-pinggir jalan.

Ia mengaku tinggal meminta kulit durian yang sudah tidak terpakai itu dari para penjual, biasanya pada sore hari saat sampah-sampah kulit durian sudah terkumpul dalam jumlah cukup banyak.

Alan mengaku memiliki kiat jitu untuk menghilangkan aroma durian yang menyengat dengan cairan khusus, yakni boraks, meski tidak sampai 100 persen menghilangkan aroma khas durian yang melekat.

“Sandal kesehatan dari kulit durian ini kami jual Rp15 ribu/pasang. Kami hanya sekadar berkreasi, sekaligus daur ulang limbah. Sandal kesehatan ini paling tahan enam bulan karena lama-lama kulit durian busuk,” kata Alan.

sumber : http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=71580#.UQZybfKow0Y

Durian Vacuum Cleaner

Bule Pun NgeFans Sama Durian

Pesta Wirausaha 2013 di JIExpo

Image

JAKARTA, KOMPAS.com – Komunitas Tangan di Atas atau disingkat TDA akan menggelar Pesta Wirausaha 2013. Kegiatan tahunan tempat berkumpulnya wirausahawan nasional tersebut rencananya digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dari tanggal 8-10 Februari 2013.

Ketua Panitia Pesta Wirausaha 2013 Teguh Wibawanto mengatakan, diharapkan sebanyak 19.000 partisipan akan menghadiri ajang Pesta Wirausaha 2013 yang bertema Menyongsong Era Indonesia Emas ini.

Menurut Teguh, wirausahawan dalam negeri diharapkan mampu memanfaatkan potensi Indonesia yang saat ini memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi di dunia.

“Apalagi di tahun 2025 nanti Indonesia diperkirakan akan masuk jajaran negara terkaya ketujuh di dunia,” katanya.

Rencananya, pesta Wirausaha 2013 akan menghadirkan 12 pembicara utama yakni wirausahawan papan atas tanah air serta sekitar 30 pembicara t ambahan dari wirausahawan lokal yang mengorbit.

Salah satu pendiri Komunitas TDA Badroni Yuzirman menuturkan, komunitas ini berawal dari blog miliknya. TDA yang merupakan komunitas nonprofit ini m emiliki tujuan agar para anggotanya dapat menjadi pengusaha sukses.

Komunitas yang sekarang memiliki perwakilan di 30-an kota di Indonesia ini memiliki visi membentuk pengusaha tangguh dan sukses yang berkontribusi bagi peradaban.

Adapun salah satu misi komunitas TDA adalah menumbuhkan semangat kewirausahaan dan membentuk 10.000 pengusaha miliarder tangguh dan sukses hingga tahun 2018 nanti.

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/01/10/16175884/Pesta.Wirausaha.2013.di.JIExpo

Cara Mengatasi Rasa Jenuh

Sudah hampir 10 tahun Joko bekerja pada perusahaan yang sama. Tidak ada yang salah dengan pekerjaannya, dan ia juga sangat menikmati pekerjaan tersebut. Namun kadang ada saat-saat ia merasa seperti ada yang kurang.

“Hidup saya rasanya seperti adegan film yang diulang-ulang,” keluh Joko.  Wajar saja, karena itulah yang dinamakan masa jenuh. Sebab, tidak ada pekerjaan yang sempurna, dan apa pun tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Bila semua orang menyukai pekerjaan mereka geluti, kemungkinan mereka tidak menyebutnya sebagai pekerjaan melainkan hobi. Mereka yang beruntung adalah orang yang dibayar karena melakukan “hobi” mereka.

Sebaliknya, bagi sebagian besar dari kita, tempat kerja bisa menjadi lingkungan yang tidak menyenangkan dan juga menguras seluruh energi. Penyebabnya mungkin karena atasan yang tidak cocok, perselisihan dengan sesama rekan kerja, atau bawahan yang tidak kompeten. Akan tetapi, dalam kondisi pasar tenaga kerja yang ketat, gagasan untuk berhenti dari suatu pekerjaan tanpa memiliki cadangan adalah sangat berisiko.

Nah, bila Anda menemukan diri terseok-seok, selalu merasa tersiksa di pagi hari, atau bahkan tidak mampu rileks di akhir minggu, ini merupakan gejala “penyakit” rasa jenuh terhadap pekerjaan. Tips berikut ini bisa digunakan untuk beradaptasi dengan masa-masa jenuh tersebut.

1. Jangan “Mengeluarkannya” di Kantor.

Jangan mengeluh dan menunjukkannya di kantor. Biasanya orang-orang yang mendengarkan keluhan kita adalah istri atau pacar.  Tetapi sekarang era feminisme, jadi mungkin mereka juga bekerja dan mengalami masalah yang sama. Teman-teman pun bukan pilihan tepat karena mereka punya masalah sendiri-sendiri.  Kita juga tidak dapat mengeluh kepada sesama rekan kerja karena mereka kemungkinan adalah “bagian” dari masalah tersebut.

Cobalah  keluarkan segala keluhan lewat forum-forum yang memang disediakan untuk hal seperti ini. Sementara Anda mencari tempat kerja yang baru, Anda dapat melihat apa komentar orang lain tentang tempat kerja yang sekarang atau tempat yang sedang Anda incar. Anda juga bisa melihat kenyataan bahwa mungkin banyak orang lain yang memiliki nasib lebih buruk ketimbang Anda.

2. Ingat, Ini Tidak Selamanya.

Orang gampang beranggapan bahwa situasi ini tidak akan berakhir. Itu tidak benar. Para pekerja rata-rata punya pekerjaan lebih dari satu. Menurut Atlantic Canada Opportunities Agency, suatu kelompok yang mengikuti tren ekonomi, jumlah karier yang dapat dimiliki oleh seorang pekerja semasa hidupnya ada lima—tetapi angka ini makin meningkat. Gonta-ganti pekerjaan setiap beberapa tahun sudah lazim dilakukan saat ini. Jadi, Anda tidak perlu berpikir bahwa hal itu akan berdampak buruk pada resume Anda.

3. Sediakan Waktu untuk Diri Sendiri.

Ini adalah sebuah nasihat yang bagus, tidak peduli Anda menyukai pekerjaan atau tidak. Mudah bagi kita untuk jadi sulit tidur, sulit makan, dan kurang konsentrasi dalam bekerja. Oleh sebab itu, jalankanlah aktivitas yang Anda sukai (mulai dari bekerja di luar sampai membaca koran) dan lakukanlah sebagai salah satu kegiatan rutin pagi. Dengan demikian, Anda akan bersemangat melakukan aktivitas tersebut daripada pekerjaan Anda. Hal ini juga bisa memberikan Anda energi tambahan yang nantinya dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan.

Beristirahatlah, have fun, dan belajarlah tertawa…

4. Tambahkan “Bumbu” dalam Pekerjaan.

Tidak ada orang yang selalu bekerja di dalam kantor. Cobalah berikan diri Anda sedikit istirahat dari hari-hari kerja. Tonton tim olahraga favorit Anda di televisi atau dengarkan musik (bila memungkinkan). Keluarlah untuk makan siang dan gunakan waktu tersebut untuk mengurangi ketegangan di kantor. Mainkan game ringan di komputer (tetapi jangan pada jam kerja). Triknya adalah menemukan sesuatu yang Anda sukai dan menikmatinya selama beberapa menit di waktu senggang.

5. Pertahankan Sense of Humor Anda.

Tertawa adalah obat yang terbaik. Humor mampu meningkatkan kemampuan orang untuk beradaptasi dengan beragam situasi dan memberikan perspektif bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Coba tambahkan humor sedapat mungkin dalam kegiatan rutin Anda sehari-hari. Tonton drama komedi, dengarkan siaran radio non-berita.  Mempertahankan selera humor dengan baik bisa membuat Anda menjadi orang yang optimis dan semakin bersemangat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

6. Fokus pada Kehidupan di Luar Kantor

Bila Anda menghabiskan waktu 8 jam sehari di kantor, 8 jam untuk tidur, maka masih tersedia 8 jam lagi waktu untuk diri Anda sendiri. Bila Anda membiarkan hari-hari yang menyebalkan di kantor mengambil alih hidup Anda, maka Anda membiarkan perusahaan mencuri waktu Anda tanpa membayarnya. Gunakan waktu Anda pada siang hari dan fokuslah pada apa yang diinginkan. Lepaskan ketegangan dengan berolahraga. Pergilah ke bioskop dengan teman-teman yang Anda sukai atau menyantap makanan favorit dengan porsi yang memuaskan. Tujuan utamanya adalah meyakinkan diri bahwa Anda meninggalkan pekerjaan di tempat yang seharusnya… di kantor.

7. Jadilah Pekerja yang Lebih Baik.

Anda mungkin tidak merasa senang dengan pekerjaan, tetapi bukan berarti harus membuang-buang waktu. Karena Anda nantinya akan melamar pekerjaan yang lain, maka sekalian saja tingkatkan seluruh kemampuan dan keahlian Anda. Ambil sebanyak mungkin program training yang ada bila perusahaan menawarkannya. Minta izin kepada atasan untuk mengikuti training tersebut. Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan!

Jangan menjadi pengacau dan rencanakan tindakan Anda selanjutnya…

8. Jangan Kacaukan Pekerjaan Anda.

Sebuah catatan penting mengenai tip yang sebelumnya, biar bagaimanapun buruknya keadaan, Anda tentu tidak ingin menghancurkan semua pekerjaan yang telah dilakukan. Bahkan bila Anda benar-benar pindah ke tempat lain, tidak ada alasan untuk meninggalkannya dalam keadaan kacau. Jadi, jagalah hubungan Anda tetap baik dengan pekerjaan Anda kapan pun juga.  Performance Anda pada pekerjaan sekarang turut menentukan pekerjaan yang selanjutnya. Gunakan hal tersebut sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja. Sikap yang positif selalu dapat mengalahkan situasi yang buruk.

9. Kelola Aktivitas dalam Pekerjaan.

Bila masalah Anda adalah pekerjaan yang semakin berat, kemungkinan besar rekan-rekan kerja yang lain juga merasakan hal  serupa. Bila Anda bisa akur dengan sesama rekan kerja, coba untuk mengadakan kegiatan bersama mereka untuk melepaskan ketegangan. Kelola acara-acara seperti pergi main bowling setelah jam kerja, nonton pertandingan olahraga, bertanding dengan divisi atau kantor lain untuk memperluas networking.

10. Tentukan Rencana Karier Anda.

Cara yang paling baik untuk melewati masa-masa sulit adalah menentukan tujuan karier Anda sendiri, dan berusaha untuk memenuhinya.  Dengan menetapkan tujuan, Anda akan menentukan juga di mana garis finish-nya. Dan dengan mencapai tujuan secara harian, mingguan, dan bulanan bisa memberilkan semangat, motivasi serta pikiran positif bagi diri Anda sendiri.

11. Cari Bantuan Profesional.

Lebih dari 19 juta penduduk Amerika menderita depresi. Walaupun stres di tempat kerja bukan penyebab utama depresi, hal itu tetap merupakan salah satu faktor pendukungnya. Bila Anda merasa tidak dapat beradaptasi dengan pekerjaan, penting juga untuk mencari bantuan dari mereka yang andal dan berpengalaman sebelum masalahnya bertambah parah. Tujuannya untuk mempertahankan akal sehat Anda di atas segalanya.

Banyak perusahaan besar yang menawarkan program konseling untuk membantu karyawan mengatasi masalah dan beradaptasi dengan pekerjaannya. Prinsipnya adalah: seorang pekerja yang happy adalah seorang pekerja yang produktif.

Bekerja “9 to 5” dengan sebuah pekerjaan yang buruk bisa menjadi akhir dari segalanya bagi Anda. Kunci utama untuk bertahan adalah mempunyai visi melebihi masalah Anda saat ini. Tidak perlu berpikir keras bagaimana supaya bisa menyukai pekerjaan yang Anda benci, atau mengapa bisa menjadi jenuh dengan pekerjaan sekarang. Anda hanya perlu beradaptasi sebaik mungkin dengan pekerjaan, sampai semua masalah bisa teratasi atau sampai menemukan pekerjaan lain yang lebih baik.

*berbagai sumber

Inilah 10 Kualitas Dalam Diri Pengusaha Sukses

Dalam bisnis,  bagaimana cara Anda untuk sukses? Kualitas seperti apa yang harus Anda miliki untuk menjadi seorang pengusaha sukses? Ini adalah pertanyaan umum yang setiap pemilik bisnis ingin tahu. Dan mereka mencoba untuk memahaminya.

Kabar baiknya, mereka (pengusaha sukses) telah memperlihatkan kepada kita tentang apa yang membuat mereka menjadi besar. Ada sejumlah strategi yang dapat Anda terapkan dalam bisnis Anda sendiri untuk meningkatkan peluang dan keberhasilan bisnis Anda.

Berikut adalah kualitas yang ada pada diri pengusaha sukses:

Mereka memiliki mimpi besar

Pengusaha sukses memiliki mimpi yang besar. Hal ini penting untuk bermimpi besar. David Novak, Chairman dan CEO Yum! Mengatakan, saya ingin terus bermimpi besar, bahkan jika orang berpikir saya melampau batas. Jika kita menetapkan tujuan yang berani, setidaknya kita memiliki tujuan untuk mencapainya. Namun, jika kita tidak memilikinya, apa gunanya muncul hari esok?

Mereka bisa mengidentifikasi peluang

Belajar bagaimana cara menemukan peluang adalah sifat penting yang harus dimiliki setiap pengusaha sukses. Seperti yang dikatakan  Gladys Edmunds, “Terkadang kesempatan datang dengan sendirinya. Namun, di waktu lain Anda harus mengejar kesempatan itu.”

Mereka siap untuk menang

Untuk menjalankan bisnis yang sukses membutuhkan kerja ekstra untuk mengelolanya. Mark Cuban mengatakan bahwa  setiap orang memiliki keinginan untuk menang, tapi itu hanya berlaku bagi mereka yang mempersiapkan diri untuk menang.

Mereka bersedia untuk bekerja keras dari sebelumnya

Ryan Allis menggambarkan kerja keras seperti ini, apakah anda bekerja 70 jam per minggu selama berbulan-bulan, ditambah Anda rela tidur di kantor  ketika lembur, dan anda tetap tetap mencari investor setelah pinjaman Anda ditolak oleh 50 bank.

Mereka disiplin dan fokus

Apa yang anda lakukan setiap hari akan menentukan apakah anda akan berhasil atau tidak dalam jangka panjang. Disiplin diri sangatlah penting, karena itu yang akan mendorong anda untuk bekerja dan bertahan dalam bisnis saat tantangan datang menghadang ketika menjalankan bisnis.

Mereka optimis, tapi mempersiapkan diri untuk terpuruk

Seperti yang ditulikan Donald Trump dalam bukunya: “Belajar untuk menghadapi masalah akan menyelamatkan saya dari banyak energi yang terbuang, dan akan menyelamatkan anda dari kejutan yang tak terduga. Ini seperti kehidupan, pasang surut yang tak terelakkan sehingga hanya mencoba untuk mempersiapkan dari untuk menghadapi mereka”.

Mereka cari dan bekerja dengan mitra yang tepat

Kitty Holding mengatakan, “mencari pasangan sejati adalah salah satu hal yang paling penting yang harus anda lakukan. Anda akan jauh lebih baik bila memiliki pasangan yang benar-benar dipercaya, dapat diandalkan, dan berfungsi secara efektif sebagai penyeimbang untuk kelemahan anda.”

Mereka berinovasi dan berpikir beda

Untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang kompetitif anda harus inovatif, jangan mengejar ketinggalan Anda, melainkan menciptakan pasar baru dan menemukan kembali yang baru.

Mereka tahu cara menjual

Penulis Donna Fenn menyarankan: “Pikat pelanggan Anda, dengan tidak menghadirkan produk anda sebagai komoditas tetapi dengan menjual sesuatu yang jauh lebih emosional dan berharga.”

sumber : http://www.marketing.co.id/blog/2012/12/10/inilah-10-kualitas-dalam-diri-pengusaha-sukses/

Buku “Keajaiban Tangan Di Atas” Sudah Terbit

Alhamdulillah pada minggu lalu buku karya saya dan sahabat saya, @roniyuzirman sudah terbit. Buku berjudul “Keajaiban Tangan Di Atas” ini diharapkan menjadi panduan untuk para wirausaha baru yang ingin memulai dan membesarkan usahanya.

Buku ini juga merupakan buah tangan dari para pendiri Komunitas TDA, yang ingin mendokumentasikan sejarah pendirian TDA, kegiatan-kegiatan unggulan TDA seperti: Mastermind, Kelompok Mentor Bisnis, Bisnis Ala Pak Haji Alay dan Formula Sukses TDA serta menampilkan kisah sukses dari 11 member TDA.

Buku ini diberikan Kata Pengantar khusus dari Bapak Chairul Tanjung, Pemilik CT Corp dan Ketua Komite Ekonomi Nasional serta testimoni dari para sahabat TDA.

Semoga buku ini bermanfaat untuk kemajuan kewirausahaan dan ekonomi Indonesia dengan lahirnya pengusaha dari generasi-generasi baru.

Terima kasih saya ucapkan kepada para pendiri TDA, pengurus TDA Pusat maupun wilayah, serta para sahabat dan member TDA di pelosok nusantara.

Salam Sukses Mulia!

Iim Rusyamsi

Twitter: @iimrusyamsi ; Blog: http://iimrusyamsi.com ; Fanpage: http://www.facebook.com/iimrusyamsipage

Berikut resensi buku dan testimoni yang ada:

KabarJakarta.com – The true entrepreneur is a doer, not a dreamer. Demikian Nolan Bushnell menyatakan bahwa sejatinya seorang entrepreneur adalah seseorang yang bertindak, bukan seorang pemimpi. Jika memang kita ingin terjun di dunia tersebut, maka bertindaklah sesegera mungkin meskipun kecil. Bukan malah terbuai lebih dahulu dengan mimpi kesuksesan yang bahkan jalannya pun belum ditapaki sama sekali.

Untuk menjadi seorang entrepreneur atau pebisnis atau pengusaha ini haruslah diwujudkan dengan aksi nyata. Sebuah langkah kecil yang diambil mungkin akan membawa kepada kesuksesan. Karena seribu langkah yang mungkin akan ditempuh dalam upaya mencapai kesuksesan ditentukan oleh keberanian melakukan one single step.

Apa saja jalan menuju kesuksesan itu? Komunitas bisnis Tangan Di Atas (TDA) membagi kepada publik apa-apa saja yang mungkin bisa dilakukan untuk mencapai kesuksesan tersebut. Melalui buku Keajaiban Tangan Di Atas, para founder TDA, Badroni Yuzirman dan Iim Rusyamsi, memberikan pencerahan bagi mereka yang memutuskan dirinya untuk totalitas berbisnis namun tidak tahu harus memulai dari mana.

Dalam buku ini, para founder komunitas membocorkan kunci utama kesuksesan mereka, dan kesuksesan hampir mayoritas member komunitasnya. Apa kunci utama itu? Kunci utama itu bernama silaturahmi dan berbagi. Kedua hal inilah yang menjadi salah satu keajaiban Tangan Di Atas.

Sumber: http://kabarjakarta.com/mengintip-keajaiban-tangan-di-atas—-.html

Penulis: Badroni Yuzirman & Iim Rusyamsi
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: xiv + 190 hlm
Penerbit: Qultum Media
ISBN: 979-017-232-X
Harga:Rp54.000,-
Buku Keajaiban Tangan di Atas yang ditulis oleh Sdr Badroni Yuzirman dan Sdr lim Rusyamsi menggambarkan fenomena baru di Republik tercinta ini, tentang kiprah anak muda membedah kebekuan dunia usaha bagi generasi muda melalui karya nyata untuk terjun dalam bidang usaha yang membuka lapangan kerja.
Chairul Tanjung, Ketua KEN dan Chairman CT Corp

Buku yang ditunggu-tunggu! Akan mengajaibkan banyak orang! Persis seperti yang telah dilakukan oleh komunitas TDA selama ini.
Ippho Santosa, Penulis Mega-Bestseller 7 Keajaiban Rezeki & Pendiri TK Khalifah

Momentum itu terjadi karena dua hal. Tercipta dan diciptakan. Komunitas TDA muncul karena keduanya. Buku ini menjadi pelecut dan bagian untuk menciptakan serta menghadirkan momentum kebangkitan wirausaha Indonesia.
Isdiyanto, Pemimpin Redaksi Majalah WK

Lingkungan pasti mempengaruhi kita. Jika ingin jadi orang baik, dekat-dekatlah dengan yang baik. Jika ingin pintar, mendekatlah ke orang-orang pintar. Jika ingin jadi pengusaha? Banyaklah bergaul dengan pengusaha yang dengan suka rela berbagi kesuksesan dan kegagalan. Salah satu “tempat berbagi” itu Tangan Di Atas. Buku ini salah satu jendela mengenal TDA, yang ditulis berdasarkan pengalaman pendiri dan diramu dengan beberapa teori. Simak, dan ketahui mengapa kita bisa jadi pengusaha.
Nukman Luthfie, Pengusaha Creative Digital

Menjadi pengusaha bukanlah soal keturunan tetapi soal nyali dan Lingkungan. Orang-orang yang mengambil jalan hidup sebagai pengusaha pastilah memiliki nyali di atas rata-rata orang. Tetapi sekedar nyali tidak akan menjadikan usaha Anda bertumbuh dengan pesat. Anda memerlukan komunitas yang pas agar bisnis mengalami percepatan. Komunitas yang sangat pas untuk pengusaha yang ingin melesat dengan karakter yang kuat adalah TDA. Segera gabung, Anda pasti mendapat banyak untung.
Jamil Azzaini, Inspirator SuksesMulia

Sumber : http://qultummedia.com/pengembangan-diri/keajaiban-tangan-di-atas-detail.html

Asal Usul Munculnya Komunitas Tangan di Atas (TDA)


Sangat cerdas menggunakan semiotika tangan di atas sebagai perlambang memberi dan diimplementasikan dalam sebuah komunitas yang saling mengasihi sesama anggotanya dengan cara membimbing, memfasilitasi dan membantu untuk sukses dalam pekerjaan dan bisnisnya.

Awal berdirinya Komunitas Tangan Di Atas (TDA) sangat unik namun sederhana, berawal dari sebuah blog yang ditulis oleh salah satu pendiri TDA, yaitu Badroni Yuzirman (http://www.roniyuzirman.blogspot.com/). Isi blog tersebut menurut sebagian orang cenderung memprovokasi pembacanya untuk menjadi pengusaha atau TDA. Kemudian, dari para pembaca blog tersebut tercetus ide untuk membuat pertemuan dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan Haji Ali, salah satu tokoh sukses yang sering diceritakan di blog tersebut. Tanggal 12 Januari 2006 adalah tanggal diadakannya talkshow tersebut yang dihadiri oleh sekitar 40 orang bertempat di Restoran Sederhana Rawamangun, Jakarta Timur.

Dari talkshow itulah diperkenalkan istilah Tangan Di Atas yang diperluas tafsirnya menjadi pengusaha atau pedagang. Para peserta kemudian ditantang untuk langsung take action memulai bisnis. Pada tanggal 1 Februari, seminggu setelah itu dibukalah Moslem Fashion Area dengan para pengisi kiosnya 12 orang dari peserta talkshow itu.

Untuk memperlancar komunikasi di antara para alumni talkshow, maka dibuatlah sebuah mailing list untuk saling berkoordinasi mengenai toko masing-masing dan membahas permasalahan bisnis. Pada akhirnya mailing list itu kemudian dibuka untuk umum dengan anggota mencapai ratusan orang.

Kini anggota komunitas TDA tersebar seantero Indonesia dan berjejaring lebih banyak menggunakan komunikasi online. Anggotanya mencapai hampir 1500 orang. Dapatkah kegiatan dan success story TDA ini menginspirasi berjuta bangsa Indonesia untuk memulainya dengan cara yang paling sederhana, secara kolektif dan bersama membangun kekuatan dan saling membantu.

Lebih Jauh Tentang TDA

Visi
Membentuk pengusaha-pengusaha tangguh dan sukses yang memiliki kontribusi positif bagi peradaban

Misi

  1. Menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan.
  2. Membentuk 10.000 pengusaha miliader yang tangguh dan sukses sampai tahun 2018.
  3. Menciptakan sinerji diantara sesama anggota & antara anggota dengan pihak lain, berlandaskan prinsip high trust community.
  4. Menumbuhkan jiwa sosial & berbagi di antara anggota.
  5. Menciptakan pusat sumber daya bisnis berbasis teknologi.

Nilai TDA

  1. Silaturahim (Saling mendukung, Sinergi, Komunikasi, Kerja sama, Berbaik sangka, Team work, Sukses bersama)
  2. Integritas (Kejujuran, Transparansi, Amanah, Win-win, Komitmen, Tanggungjawab, Adil)
  3. Berpikiran Terbuka (Continuous learning, Continuous improvement, Kreatif, Inovatif)
  4. Berorientasi Tindakan (Semangat solutif, Konsisten, Persisten, Berpikir dan bertindak positif, Give and take, Mindset keberlimpahan)
  5. Fun (Menjaga keseimbangan dalam hidup)

Tentang Komunitas Tangan Di Atas (TDA)

Apa Itu Komunitas TDA?

Adalah sebuah komunitas bisnis yang bervisi menjadi Tangan Di Atas atau menjadi pengusaha kaya yang gemar memberi kepada sesamanya. Istilah kerennya adalah abundance atau enlightened millionaire.

Apakah sesederhana itu?

Tidak, nama ini merupakan perwujudan dari keyakinan kami bahwa menjadi Tangan Di Atas itu lebih mulia dari pada Tangan Di Bawah (TDB). Kami mengartikannya juga TDA sebagai pengusaha dan TDB sebagai karyawan. Di samping itu kami juga meyakini bahwa dengan menumbuhkan semangat berwirausaha, merupakan salah satu solusi konkret terhadap permasalahan ekonomi bangsa.

Bagaimana cara mewujudkannya?

Ya, tentu saja dimulai dari kami sendiri. Dengan semangat saling berbagi, saling mendukung dan bekerja sama dalam komunitas TDA. Semua itu telah diwujudkan dalam beberapa kegiatannya.

Kenapa harus dengan komunitas?

Kami yakin dengan bersama-sama segalanya akan lebih ringan. Keyakinan itu terbukti dengan kebersamaan ini kami bisa melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri.

Ada ciri khas lain yang membedakan TDA?

Ada, yaitu action oriented. Makanya seiring diplesetkan menjadi Take Double Action. TDA menghindari banyak melakukan diskusi dan perdebatan yang tidak produktif.

Apakah TDA lembaga sosial?

Dalam aktivitasnya, TDA adalah komunitas sosial, non profit. Tapi tujuannya adalah pragmatis yaitu agar para membernya menjadi 100% TDA alias pengusaha kaya.

Siapa saja member TDA ini?

Beragam. Tapi kalau di bagi ada 3 kategori, yaitu:

1. TDA, yaitu member yang sudah full berbisnis dan dalam upaya meningkatkan bisnisnya ke jenjang lebih tinggi.

2. TDB, yaitu member yang masih bekerja sebagai karyawan dan sedang berupaya untuk pindah kuadran menjadi TDA

3. Ampibi, yaitu member yang masih dalam tahap peralihan dari TDB ke TDA dengan melakukan bisnis secara sambilan

Apa saja kegiatan TDA?

1. TDA Garment (12 kios di ITC Mangga Dua dan 4 di Metro Tanah Abang)

2. TDA Seluler (9 konter ITC Mangga Dua)

3. TDA IT (+- 20 kios Mangga Dua Square, workshop, seminar IT)

4. TDA Goes To Franchise (kajian dan laboratorium konsep bisnis)

5. TDA Peduli (kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap Dompet Dhuafa Republika)

6. TDA Wealth Strategy Club (diskusi dan penerapan wealth strategy)

7. TDA Event Organizer (seminar, talkshow, bazaar, pameran, tour)

8. TDA Business Re-education (seminar, business game, business coaching, bekerja sama dengan Action International Business Coaching http://www.action-international.com/, http://www.actioncoaching.com/)

9. TDA Business Conference on Yahoo! Messenger

10. TDA Business Portal (on progress)

11. TDA Daerah (Bekasi, Tangerang, Depok, Surabaya, Yogyakarta, Batam)

12. TDA Spiritual (pengajian bulanan)

13. TDA Finance

14. TDA Business Book Club, dll

Mengenal TDA lebih jauh silakan mampir di http://www.tangandiatas.com/

Komunitas Tangan Di Atas (TDA) dan Tentang Mimpi Membangun An Entrepreneur Nation

Beberapa waktu lalu, kita telah membahas tentang pentingnya menginjeksikan spirit kesaudagaran manakala sebuah bangsa hendak melenting menuju ranah kemakmuran. Narasi tentang kemonceran sebuah negeri dengan kata lain selalu dibentangkan oleh kisah heroisme barisan para entrepreneurnya.

Sayang, seperti yang pernah saya tulis disini, masih banyak ikhtiar yang perlu dirajut untuk bisa membentangkan benih-benih kemandirian ekonomi itu dalam keseharian masyarakat kita. Beruntung kini banyak anggota masyarakat yang dengan penuh kegairahan mencoba menegakkan kembali spirit entrepeneurship itu. Salah satunya adalah sebuah komunitas yang heroik nan penuh gairah bernama Tangan Di Atas – sebuah komunitas yang ingin menegakkan sebuah mimpi tentang terciptanya an entrepreneur nation.

Nama Tangan Di Atas sendiri diracik lantaran para anggotanya berniat untuk menjadi insan yang memiliki tangan diatas – maksudnya ingin menjadi insan yang senantiasa bisa menciptakan dan memberikan pekerjaan bagi sesama; dan tidak selamanya menjadi TDB (tangan dibawah) – maksudnya setiap bulan masih menerima gaji. TDA juga berarti ingin menjadi insan yang mandiri secara ekonomi dan finansial; dan pada ujungnya senantiasa ingin menjadi insan yang bisa menebarkan rahmat dan kemuliaan bagi sesama.

TDA sendiri lahir lantaran sebuah blog yang diasuh oleh anak muda progresif bernama Roni Yuzirman. Melalui beragam tulisan di blognya tentang entrepreneurship dan bisnis, ia memprovokasi dan menginspirasi pembacanya untuk berani mengambil tindakan menjadi insan-insan mandiri. Only Inspired Action Brings You Closer To Your Dreams, begitu semboyan yang selalu ia suarakan dengan penuh kegairahan.

Demikianlah, melalui interaksi antara dia dengan segenap pembacanya lalu terbentuklah Komunitas Tangan Di Atas pada tahun 2006 lalu. Kini, komunitas ini telah memiliki anggota lebih dari 2000-an orang dan tersebar di segenap penjuru Nusantara; dan banyak diantaranya masih berstatus karyawan yang ingin belajar dan berniat menjalankan bisnis sendiri.

Sampai saat ini Roni sendiri tetap rajin mengupdate isi blognya. Tulisannya asyik untuk dibaca, tangkas dan cergas. Saya nyaris tak pernah melawatkan isi postingannya. Sebab disana saya selalu bisa menemukan buih-buih pembalajaran yang kaya nuansa, bijak dan juga inspiratif (thanks Ron for your insightful blog !!).

Melalui serangkaian program yang digelar secara rutin – baik melalui media online ataupun offline, komunitas TDA tampaknya telah berhasil menumbuhkan para entrepreneur muda yang terus dengan gigih menjalankan roda usahanya. Begitulah, disitu kita kita bisa mendengar kisah tentang seorang star employee di perusahaan mutinasional Pfizer yang memutuskan untuk resign, dan kemudian memilih menjadi juragan batik online.

Juga tentang seorang profesional muda di perusahaan farmasi raksasa Pfizer yang mantap mengundurkan diri, dan kemudian memilih menjadi saudagar Emas yang kini kian menjulang bisnisnya. Atau juga seorang ibu muda elegan nan rupawan yang memutuskan untuk pindah kuadran, dan kemudian menekuni bisnis kaos yang terus berkibar-kibar.

Setiap tahun TDA melakukan semacam annual conference. Mereka menyebutnya Milad TDA. Tahun ini miladnya akan diselenggarakan pada tanggal 28 Feb – 1 Maret mendatang. Selama dua hari itu, kita akan disuguhi beragam sesi pembelajaran yang spektakuler, mulai tentang strategi bisnis oleh pakar dari MarkPlus, sesi motivasi oleh sang guru Tung Desem Waringin, hingga pelajaran leadership oleh sang pengarang buku Kubik Leadership yang fenomenal itu. Biayanya cuma Rp 400 ribu, sebuah harga yang murah untuk sesi seminar selama dua hari dengan para pembicara yang bermutu unggul. Saya sendiri memutuskan untuk ikut hadir dalam Milad itu : mencoba merengkuh beragam pengetahuan dan ketrampilan yang kiranya sangat bermanfaat. Jika Anda kebetulan ada waktu dan menginginkan ikut hadir, Anda bisa mendaftar DISINI.

Komunitas TDA dengan beragam kiprahnya mungkin telah memberikan kontribusi yang berarti bagi penumbuhan iklim kemandirian ekonomi di negeri ini. Impian tentang terwujudnya an entrepreneur nation boleh jadi masih jauh, namun setidaknya sebuah langkah konkrit telah dijejakkan. Inilah sederet jejak tentang sebuah perjuangan untuk membangun rumah besar bernama kesejahteraan dan kemuliaan.

Jika Anda ingin mendapatkan slide powerpoint presentasi tentang entrepreneurship dan management skills, silakan klik DISINI.

sumber : http://strategimanajemen.net/2009/02/16/komunitas-tangan-di-atas-dan-tentang-mimpi-membangun-an-entrepreneur-nation/